KIAMAT 22 Februari 2014


Bisa Percaya Atau Tidak, Bangsa Viking Ramalkan Kiamat 22 Februari 2014 Sabtu, 16 November 2013 - 19:59 WIB IMG-2606 Trompah Viking dibunyikan menandakan kiamat sebentar lagi tiba. (Ist) London, kini.co – Bangsa Viking memprediksikan kiamat terjadi pada 22 Februari 2014. Prediksi ini bisa dipercaya atau tidak, itu terserah Anda. Dikutip dari Surat kabar the Daily Mail, Sabtu (16/11/2013), prediksi kiamat ini ditandai dengan bunyi trompah tradisional Viking. Trompah itu sudah didengungkan kemarin di Kota York, Inggris. Menurut kebiasaan bangsa itu, jika trompah dibunyikan, maka 100 hari ke depan akan terjadi kiamat. Dalam tradisi Viking, kiamat akan terjadi jika wilayah didiami mereka sudah terjadi tiga musim dingin tanpa diselingi musim panas.
Cuaca Eropa memang tengah demikian lantaran perubahan iklim bumi. Nantinya akan terjadi gempa bumi besar dan laut tumpah ke daratan. Minyak bumi menyembur ke angkasa bersama dengan gas beracun. Danielle Daglan dari Pusat Studi Viking Utara mengatakan beberapa tanda terjadi membuat legenda kiamat atau dalam bahasa Viking disebut Ragnarok terjadi. “Mereka percaya akhir dunia akan tiba sebentar lagi sebab syarat-syaratnya sudah terpenuhi, termasuk adanya Internet dan jejaring sosial ada dalam ramalan ini,” ujar Daglan. Selain itu juga ada kemunculan ikan-ikan raksasa dan berbentuk aneh sesuai tradisi Viking kebanyakan pelaut. Dagland mensinyalir sudah ada dua ikan raksasa terdampar di Pantai California, Amerika Serikat. (zul) 


Merdeka.com - Majelis tertutup untuk memilih Paus baru yang sedang diselenggarakan kini mengundang kecemasan beberapa orang terkait kiamat yang semakin dekat. Hal ini dikarenakan adanya ramalan dari Saint Malachy yang didukung oleh Nostradamus.
Seperti yang dilansir oleh CBS News (13/3), bagi mereka yang memercayai ramalan, pemilihan Paus yang terjadi saat ini memang sedikit berbeda. Hal ini terjadi mengingat banyaknya kesamaan dengan apa yang diramalkan oleh Saint Malachy 6 abad yang lalu.
Saat itu, berbagai ramalan Saint Malachy tentang pemilihan Paus sejak tahun 1590 memang selalu akurat. Bahkan ramalan ini juga berjalan sesuai dengan urutan yang diberikan oleh Saint Malachy.
Salah satu contohnya adalah pemilihan Paus Adrian IV yang menjabat pada masa 1154-1159. Saat itu, sang Paus diramalkan akan berasal dari sebuah kota bernama St. Albans. Kenyataannya, prediksi itu tidak meleset sedikitpun.
Hingga pada saat ini, ketika Paus ke 111, Paus Benediktus XVI, mengakhiri jabatannya, maka akan dipilih satu Paus akhir zaman.
Saint Malachy menuliskan bahwa kedatangan Paus ke 112 ini akan mengakhiri dunia. "Pada akhirnya di Gereja Suci Roma, akan ada Petrus dari Roma, yang akan menggembalakan domba-dombanya di padang rumput kesengsaraan, dan ketika hal ini berakhir, kota tujuh bukit akan hancur dan hakim mengerikan akan menghakimi umat-Nya, selesai," tulis Saint Malachy.
Meskipun ramalan tersebut belum bisa dipastikan merupakan tulisan Saint Malachy, nyatanya Nostradamus juga memberikan ramalan yang serupa.
Dalam sebuah sajaknya, dituliskan bahwa Paus terakhir ini akan meninggalkan Roma di bulan Desember ketika dua matahari terlihat di langit.
Jika pernyataan Nostradamus ini dihubungkan dengan peristiwa alam, maka akan nampak kebenarannya. Seperti prediksi para ahli, bisa jadi matahari kedua yang dimaksud Nostradamus adalah Komet ISON yang akan muncul pada 28 November tahun ini.
Komet yang juga berarti bintang jatuh, bisa jadi merupakan satu dari dua matahari yang dimaksud. Sedangkan matahari satunya lagi yang biasa menyinari bumi.
Meskipun nyatanya ramalan kedua tokoh abad pertengahan ini sering dinyatakan tepat, masih belum bisa dipastikan apakah prediksi mereka juga akan berlaku pada kali ini. Mungkin saja apa yang dimaksud oleh Saint Malachy dan Nostradamus berbeda dengan yang di intepretasikan oleh orang kebanyakan, seperti halnya ketika orang memprediksikan kiamat berdasarkan ramalan suku Maya.



Salam : Kesain Rumah Derpih
Share:


Recent Posts