Apa Kata Mereka????

Alex Putra Siosar
Ada orang Karo tidak suka disebut Batak Karo. Padahal, Gereja Batak Karo Protestan sudah lama melekatkan kata batak. Dan, orang-orang Karo banyak yg beribadah di GBKP. Mengapa ada yg tidak suka dengan kata batak?

Brandy Kharona adi kam uga kin o Alex Putra Siosar ma sor nge kam ikataken batak karo?
Alexander Ketaren APS:mungkin dikiranya,Batak itu,Banyak taktik.makanya Karo itu tdk mau dikatakan Batak..hehehe
Alex Putra Siosar Hahaha.....
Adi aku sor, Ma. Sebab surat peridinku, ngawan, bagekape kami ras anakndu i pasu-pasu i GBKP. Secara budaya, Karo enda melias, sebab lit kade2 na Batak Toba, entahpe sidebanna. :)
Alex Putra Siosar Alexander Ketaren:
Seperti nama kita juga, Bang. Kita sama2 Alexander. Kam Ketaren, aku Ginting. Gitu kan, Bang? Arah gelarta enda banci kita erkompakna. Hehehe....
Alex Putra Siosar Saya pernah berbincang-bincang dengan seorang missionaris dan seorang parpol, membuat suatu kesimpulan, bahwa Sumatera Utara adalah Batak. Batak adalah Kristen. Apakah kita harus mendeskreditkan kristen dengan batak? Hal inilah menjadi peta perpolitikan di Sumut.
Patris Ginting Adi si nggo mejile lanai kuakap perlu si pekena, banci kari bagi singalis sanggar...si langa mejile nge kuakap perlu si cakapken gelah banci ia mehuli.....adi lit jelam ya ia senang ikataken batak, labo nge iangkana kai sini katakenna e....he he he he
Alexander Ketaren PG:Tuhu kal ena,,
APS:Langa nge i artikenna Makna Batak enda.Aku bangga jadi Suku Batak...Yg Dinamis dan punya Idiallisme Tinggi,Pantang Menyerah...Me Bage Nake!!???
Alex Putra Siosar Sudah banyak penelitian ilmiah oleh ahli sejarah, budayawan atau ilmuwan lainnya yg terkait, baik dari Indonesia, Belanda, maupun Jerman, tentang Batak. Namun, perdebatan dengan argumentasi masing-masing masih menjadi polemik.

Saya bukanlah di antara mereka. Tapi, saya sederhana saja berpikir. Yaitu, asal-usul atau hubungan kekerabatan Kesultanan Deli (Melayu) dengan Karo. Ada yg beranggapan bahwa Sultan Deli berasal dari Karo (Sembiring Pelawi). Begitu juga dengan migrasi Guru Patimpus yang mendirikan Kodya Medan.

Melihat hal ini, tentunya masalah Batak adalah bahasa politis. Karena, makna atau image yg melekat padanya adalah orang-orang migran (tinggal di pedalaman). Hal ini diungkapkan adanya penemuan kata Batak di Malaysia dan Filipina.

Dan Melayu Deli sendiri tidak ada kata batak yg melekat padanya. Karena, batak dipakai pada suku etnis Batak Karo, Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Pak-Pak, Batak Mandailing, dan sekarang menjalar ke Batak Nias.

Dan seorang missionaris Jerman mengembangkan Kristen ke Sumatera Utara dengan memetakan Batak.

Jadi, karena Batak adalah bahasa politis, syah-syah saja mereka tak mau disebut Batak. Tapi, batak bukan alat untuk menyerang. Batak adalah bahasa pemersatu. AKU KALAK BATAK KARO.
Elwin Pelawi perbedaan yg jelas antara Gbkp dgn Karo;
Gbkp merupakan suatu kelompok agama yg berbasis kesukuan.Yg kemudian dlm perkembangannya jg dimasuki olh suku" lain
selain Karo.

Sedangkan Karo merupakn kelompok adat yg tdk memandang perbedaan agama dalam perkembangannya.
Alex Putra Siosar Hal inilah saya maksudkan. Istilah Batak, menurut saya, adalah pengaruh politik asing (Belanda dan Jerman). Perseteruan politik dahulu, antara Barat dengan Islam, sangat mempengarungi perkembangan kebudayaan Karo. Dan, tampaknya adat Karo mampu menetralisir kedua pengaruh tersebu. Ke Kristen Karo kuat, ke Islam juga begitu. Kerukunan keyakinan di Karo begitu baik. Sehingga, Belanda tak mampu menjajah Karo. Islam pun tidak mampu menggoyang kekaroan.

Simbol kebhinekaan tunggal ika Karo dapat kita lihat dengan Istana Maimun. Walau pun istana tersebut bernuansa Islami, tapi mereka punya tali persaudaraan yg kuat dengan etnis Karo yg beragama Kristen.

Dan Istana Maimun adalah pusat kekerabatan yg tangguh di Kodya Medan. Walau pun ada bahasa2 negatif tentang kesukuan di Sumut, itu hanya pribahasa politik.

Karo yg beradat dan berbudaya. Kuat dalam berkeyakinan. Merdeka!
Nia Poetri Karoja bandingkan saja antra musik karo dan music batak,begitu jelas perbedaanny,music karo lbh condong iramany k melayu,aplgi klw d persatukan dngn alat2 music khas karo,blm lg patam2ny,bgtu jg sebalikny,coba dngr music melayu,psti d ujung music atau laguny psti ad nuansa seni music karo.suku karo kuat adatna,n bnyk jenis tarianny,klw batak kn orng cuma mengenal tari tor tor.mang q akui,kebanyakan orng karo tdk mau d katakan batak,karo tetap karo,tp karo bukan batak,it lah kt2ny,mf jk ad kt2 yg salah.
Alex Putra Siosar Tidak ada yg salah. Seperti, kam buat jadi diri kam Karoja. Itu suka2 kam. Hihihi... Dan yg kam sebut itu Musik Batak Toba. Bahasa Karona kalak Teba. Saiki maksudku. Aku ae ngertos. Hihihi.... Suwon ya, Mbak. :)
Arian Jaya Barus sebenarnya suku yg ada di sumatera Timur saat itu : Karo; Simalungun; melayu Deli; sedangkan di Keresidenan Tapianauli : Pakpak; Toba (Taput dan Tapsel-muncul perpaduan=Angkola);, Nias. jadi tidak ada istilah BATAK. penjajah Belanda memainkan peranan DE FAit et imperal Dikasi embel batak bagi siapa aja yg BANDEL/MELAWAN/PEJUANG (EXTRIMIS). susupan-susupan dilakukan ke kesultanan, sehingga terjadilah perang antar suku,
Katengah Yan Surbakti dahulu kala kesatria tangguh dari pegunungan di sebut Batak . sebelum adanya pengelompokan suku . (kusik kusik bulang)
Nia Poetri Karoja alex@hehehehe,y pak,KAROJA it singkatan dri KARO JAWA,Mama saya Karo Asli & Papa saya Jawa Ningrat asli,dpt suami Karo asli marga Sembiring Milala.
Alex Putra Siosar @arian :
Bukan begitu, Bang. Orang Melayu ada juga yg bandel. Tapi, bukan dibilangnya : "Hei Batak, kerja kau." Tapi, begini katanya: "Nakku, erdahin kam, ya...Gelah sibangun pagi rumahndu i Belanda." hehehehe....

Penjajahan memang menyakitkan. Tapi, negeri terjajah semuanya maju.

Yg selalu menjadi salah kaprah bagi kita, agama di bawa ke tanah air adalah sebagai hipnotis. Dgn agama mereka dgn mudah mencapai tujuannya. Hanya saja, Belanda yg tdk mendapat penilaian positif. Namun, kalau penjajah tdk membawa agama, mungkin kita tak beragama.

Agama dan penjajah adalah dua sekawan.
Alex Putra Siosar Lebih keren, BAKAROJA. Batak Karo Jawa. :)
Katengah Yan Surbakti menurut buku yg di tulis si Anu , sejarah karo itu begini dan begitu ,,,,,,, wkwkkwkwkkw
Jimmi Hendrawan Sinulingga Sepertinya pembahasan mengenai satu ini bukan disini tempatnya.. karena akan menimbulkan polemik tersendiri.. Sepertinya Admin perlu menyerap maksud dari Akang Tone Nieh..
Alex Putra Siosar Katengah:
Hihihi..... Menurutku begini. Hehehe.... Besok kita bukukan.
Alex Putra Siosar Jimmi Hendrawan Sinulingga:
Ini adalah dasar dari pola pikir kita untuk memajuksn Karo. Apa saja bisa kita bicarakan. Agar, Karo itu menarik. Kalau tdk menarik, apa Karo namanya. Nanti, pegurus Gebu Karo bisa stress. Karena lebih sepuluh juta orang yg akan dibantu. Sanggupkah Karo? Saya sederhana saja berpikir. Bujur...:)
Jimmi Hendrawan Sinulingga Lalu point pernyataan kam diatas arahnya kemana ? Apakah Gebu Karo juga akan mengurusin hal beginian ? hehehehehhe :)
Alex Putra Siosar Katengah:
Aku suka sekali dengan kam. Serius tapi santai, santai tapi serius. Hehehe.....
Alex Putra Siosar Kita jangan salah persepsi Gebu Karo tukang urus. Toh, apa pun kita yg bicarakan di group ini, gebu karo punya planing yg matang. Saya berpikir, group ini sebagai media untuk membuat karo menjadi lebih menarik. Masalah siapa yg bisa menerima atau tidak dalam bincang2 ini, itulah kedewasaan kita masuk ke halaman yg lebih luas. Saya sederhana saja berpikir, karo itu menarik.

Bujur....
Ginting Sumatra saya lihat di setiap grup yg lain status yg seperti ini menimbulkan kekacauan, jadi untuk menghindari hal tsbt saya rasa status ini sudah perlu di tutup dan jangan di komentari lagi,
usul saya.. Kalo bisa di buat grup khusus untuk membahas hal diatas
sentabi adi salah pendapatku e.. Bujur
Alex Putra Siosar Hihihi....
Kalau untuk kemanusiaan, tentunya Gebu Karo akan membuka bincang2 seperti ini. Justru anda yg mengalihkan pokok permasalahan. Tapi, tdk mengapalah. Semuanya saya serahkan kepada Gebu Karo. Mungkin saatnya saya didelete.

Hanya, sebelum Gebu Karo membuat keputusan bijak, saya mrnyebutkan: saya suka dengan Batak Karo. Karena, GBKP telah membabtis saya. Dan mengenai Batak Toba, saya sangat bangga karena kain adat Karo berasal dari sana.

Saya hanya membuka diskusi untuk persaudaraan dan Bhineka Tunggal Ika. Hanya itu saja. Bujur..... Salam Takasima : MEJUAH-JUAH....
Patris Ginting Mari kita berpikir positif saja terhadap segala informasi dalam era keterbukaan ini, kita tidak bisa menutup diri tehadap segala hal....namun sedapat mungkin kita kendalikan emosi jangan terpancing emosi sehingga tidak terjadi perdebatan yang akhirnya bermuara pada debat kusir. Maksud teman2 saya bisa pahami namun kehawatiran teman2 akan beurjung pada perdebatan yg buntu bisa juga kita pahami krn sudah pernah juga hal ini terjad, memang bukan di group kita ini i dan akhirnya bermuara pada debat kusir krn sudah saling emosi, terlebih ini menyangkut masalah agama dan melibatkan banyak orang....tapi menambah wawasan tidak ada salahnya ...namun GEBU KARO akan tetap fokus pada semangat pendirianya....sentabi adi lit si salah.....
Elwin Pelawi dangkal,,,
perdalam dulu,baru ber argumen.
:)
Alex Putra Siosar Hihihi....
Buat juga argumen kam biar enggak dangkal. Iya, toh....
Sabtu pukul 0:58 melalui seluler · Suka · 1
Alex Putra Siosar Dalam postingan ini, ada yg hanya berkata dengan hati sentimen. Padahal, saya jelas bertanya, mengapa? Saya mengajak untyk berdialog secara etika Karo. Ngerana-ngerana. Agar, Karo lebih menarik untuk dibicarakan. Yah, kita harus lebih berjuang untuk lebih arif, lebih santun. Karena, hati saya yakin Gebu Karo bertujuan untuk Karo. Hanya itu saja. Suka atau tidak suka, postingan ini bukan suatu keputusan adat. Siapa yg berani mengataksn, kita disini membuat dan mengadili adat Karo. Tentunya tidak ada bukan. Saya hanya ingin belajar untuk lebih santun. Bujur....
Imanuel Silalahi santun...santun...& santun...
Arian Jaya Barus hahahahahahahahahahahahaha..uhahahah uhahahahhauhahaha uhahah kembali ke...lake top..
Alex Putra Siosar @immanuel silalahi:
La kin kap ndu bage, senina? Hehehe....
Alex Putra Siosar @arian barus:
Uga maka kam tawa kel e, Ma? Hahahaha.....
Iyah, tarik ka lebe kopi susu ndu ena, Ma. Gelah sirendeken ka lagu kopi susu. Tarik, Ma.....
Arian Jaya Barus kopin susu simberenda pe langa si bayar, adi sipindo ka kari, numpuk utang bas BANK SIANTURI.. Century.. tergadai kari admin.. e gia admin uga nindu banci denga aku ngutang kopi susu.?
Alex Putra Siosar Ula kam biar adi ngutang,Ma. Mbue denga deleng i Tanah Karo. Siban pagi saponta ijah. Ijem kita cibuni. Sigarap ka deleng ah. Nuan rimo ka kita ije. Cocok kap ndu, Ma. Tarik, Ma. Hihihi...
Alexander Ketaren Puyeng...and puyeng...puuuuyeeeeeng...mending cari makan deh..Nek Kulo boten ngertos sejarah e mbatak. Kulo ngertos e,mangan Tasak telu karo Pagit pagit( telek e Sapi) hehehe.nyandak usah jo torang bahas,kong kita so pusing pikir kita pe poro no. .kwkwkkwk???
Bambang Ahmadi jangan di pusingin... ne hanya kilas balik masalah sejarah yang sebenarnya belum ketemu dan belum tahu pasti keberadaannya...Adi kuakap... Batak merupaken strategi penyebaren agama.... lit pernah cerita teman-teman... suku karo situhuna keturunan kerajaan haru/ kerajaan aru(deli tua)... ndeher denga ras kerajaan deli... atau bagian kerajaan deli... makana lit kesamaan antara adat ras budaya melayu i kalak karo... jadi adi ikaitken ku suku batak...situhuna suku karo tetap suku karo...malah mungkin2 tapanuli... pakpak... ras si deban, awalna la isebutken batak... tapi ini bukan merupakan satu jurang pemisah.... bahkan orang karo sangat terbuka untuk semua suku dan agama... coba kita liat lumbini... atau gereja yang berdekatan dengan masjid di dekat open stage yang saling bersahutan seolah mengikrarkan persaudaraan.... dan masih banyak lagi...
Alex Putra Siosar Setuju sekali, Bang. Istilah Batak untu strategi politik pecah belah. Belanda memetakan batak sebagai target jajahannya. Sementara, Deli sudsh dikuasainya dengsn kebun tembakau deli. Dan, ia memelihara Islam di Mrlayu Deli. Dulu, agama dibuat sebagai alat hipnotis atau menentramkan pergolakan rakyat.

Ngenelah yg kutsngkap pengerti seng mbatak, Bang Alex Ketaren. Suwon ya, Bang. Hehrhe....
Alex Putra Siosar @bambang:
Setuju, Bang. Mantap. Jadi, kita juga jangan alergi kalau disebut Batak. Toh, Batak kita ambil positifnya sebagai perekat. Kalau bisa, kita usulkan saja menjadi propinsi Batak. Setuju.... Hehehe.....
Imanuel Silalahi Payo kata pak perangin ei, lanai siangkaan.
Alex Putra Siosar Akhirnya nanti, saling mengerti, kok.... Saya hanya merujuk kepada ide pembentukan propinsi Tapanuli yg gagal. Mungkin, Propinsi Batak juga gagal. Mengapa? Hanya diri kita sendiri yg tahu. Seperti, mengapa ada yg alergi dgn kata Batak. Batak.
Ikuten Abdi Putra Barus rupanya merga saya yang Barus melekat dengan abtak juga, teman teman toba menjuluki saya dengan kata Batak Rusuh....hahah saya tau memang saya agak rusuh rusuh sedikitlah....jadi saya bangga menjadi BATAK KARO...tidak jadi masalah sepanjang kekaroan saya utuh dan orang orang mengenal saya suku karo....
Alexander Ketaren Hidup...Batak,jangan malu jadi orang batak...
Jacks Sembiring "Jreeeeenggggggg"...betapa hatiku.........
Arian Jaya Barus oyo-ayo bayar kopi ne.. tuku panganan pak e.. orak glemm aku kopi e seng ngutang melulu ikiii... piye admin.. hayo bayar ikeeiii.., Tanah Karo += Barus Jahe+Deleng Barus (ada gunungnya besar), Deliserdang+= Ada daerah Barus resmi tersurat di Kesultanan Deli. Sibolga += Barus (pelabuhan tertua pelabuhan Barus,) ada Lagi KAPUR BARUS += hasil Hutan dari sebuah Kayu,yang di sayat dan keluar getahnya,(penemu= merga Barus=Natsir Barus Tahun 1511), Di ACeh Singkil ada BARUS juga nama Wilayah Gampong, Di DAIRI+= Pegagan Hilir, Kuta Usang ada TUGU BARUS si Mbelang Cuping, wah benar-benar Batak Rusuh ne opungku==banyak kali jejaknya )
Patris Ginting Setiap insan berhak berpendapat, ada yang suka dengan sejarah ada yg suka dengan simple simple saja....kembali ke kata gusudr " Gitu aja kok repot ", mau di sebut batak atau tidak toh tidak ada bedanya namun satu yang jelas GBKP ( Gereja Batak Karo Protestan ), yang keberadaanya sudah diakui oleh Negara dan Internasional....jadi biarlah GBKP dan Warganya menjalani dengan semangat kerohanian mereka, kalau ada teman2 yang mau mecari data bahwa karo bukan Batak, kita juga harus hargai usaha mereka, namun jangan di sangkut pautkan dengan agama tertentu apalagi menuduh itu sebagai penyebapnya karo disebut batak. GBKP bagian dariKaro...jadi membicarakan sejarah karo tidak harus menyinggung GBKP...saya buklan ahli sejarah dan juga bukan warga GBKP namun sangat kita syangkan kalau kita berdebat apalagi sampai emosi yang bisa menimbulkan senteiment hanya gara gara membicarakan yang kita tidak pahami haikatnya.
Patris Ginting Kenapa Tanah Karo sekarang dipecah menjadi beberapa kabupaten ( Kab. Karo, Dairi, SImalungun, Langkat, Deli Serdang, Medan, Binjai, Aceh tenggara ) ??? itu tidak terlepas dari politik Belanda untuk memecah kekuatan....jadi itu tdk perlu lagi kita persoalkan kenapa begini ??????.....yg mungkin ada manfaatnya kita diskusikan, melihat situasi ini apa yg bisa dan perlu kita lakukan untuk menyatukan kalak karo semuanya ??? Inilah yang menjadi tujuan GEBU KARO makanya mari kita dukung bersama sama GEBU KARO , karena bagi GEBU KARO ...Tanah karo itu meliputi suluruh wilayah Tanah leluhur kalak karo dan semua Kalak karo dimanapun berada....
Alex Putra Siosar Artinya Bang Patris, kita tak usah alergi dengan frasa Batak Karo. Begitukan, Bang? Kalau saya suka disebut Batak Karo, jangan serang saya. Kan, begitu juga, Bang. Aku kalak Batak Karo. Hehehe... Bujur, Bang. Mejuah-Juah...
Patris Ginting secara pribadi saya melihat selama ini kita disebut batak tidak ada masalah kenapa tiba2 kita Alergi ???? , seperti batak karo, batak toba, batak simalungun, batak mandailing, batak pakpak, batak angkola, dsb, hanya nias yang tidak pernah saya dengar disebut batak nias he he he ...namun kalau ada teman2 yang mencoba menggali sejarah kita juga harus hargai upaya mereka.......Kalau seandainya protap berdiri, propinsi sumatera timur berdiri, propinsi nias berdiri, maka yang tinggal sudah mayoritas wilayah karo....maka jadilah propinsi karo.....he he he he ( mungkin pengganti kerajaan haru ) .....maka sejarah akan berulang kemabli.......uga akpndu senina ????? he he he he
Alex Putra Siosar Cocok, Bang. Agia salih ka menda sitik. Uga kap ndu sekali enda sipilih kalak Batak Toba Cagubsu, Bang? Entah lit kin kalak Batak Karo si memahami ras tuhu-tuhu peduli man Batak Karo. Hehehe... Enda, kusik2 nta dus nge bang. :)
Arian Jaya Barus Alex Putra Siosar: e aku lain ka je : Gatot Pujo ka calonku.. ojo ngono mas... ojo lali.. mangko glemen mas cucuk burit e.. hahahhaaa
Gunawan Tarigan BrebiringNa Saya salah satunya
Tapi bukan berarti saya alergi dgn kata itu
Patris Ginting sentabi senina, adi aku masalah cagubsu labo litkal kuikuti perkembangenna, tah lit kin kalak karo maju jadi calon ntah lang epe labo kueteh.....secara pribadi adi aku memilih calon gubsu yang memang mampu mempersatukan wilayah sumatera utara ini dan mampu melakukan koordinasi dengan bupati2 dan walikota ketika kepentingan itu menyangkut bbrp kab/kota, dan mampu melakukan lobi ke pemerintah pusat, kalau soal suku aku nasionalis senina he he he he, mau kalak karo, kalak toba, kalak jawa, tah kalak kai pe labo bangku soal.....atau mungkin kalak cina tahsa sekali sipilih senina adi lita karo jadi calon ha ha ha ha ha...tp ini pendapat pribadi nge senina .....selagi ia menjalankan tugas dengan baik dan benar maka dia gubernur yang baik....
Alex Putra Siosar Hehehe... Sada masuken man bangku,Bang Patris. Bujur...
Alex Putra Siosar @arian:
Hehehe...
Budiman Sinulingga Nina kin Alasen Barus: Enggo Salah Benana...!!!
Maja Barus Batak hanya sebuh konsep.dan sekarang pilihan itu ada ditangan kita,mau menjadi bagian atau berdiri sendiri.mjj kita kerina.
Alex Putra Siosar Batak Karo sebagai kelompok etnis dan bagian dari kebudayaan nasional sangatlah mustahil berdiri sendiri. Apalagi, Karo bagian batak yang telah dipetakan ke dalam strategi politis oleh Belanda dan Jerman.

Sampai dengan sekarang, dampak dari kata Batak ada saja yang merasa alergi. Kelompok ini ada beberapa aliran. Budayawan yg merasa batak sebagai ancaman dalam perkembangan kebudayaan Batak Karo, politikus yang mempergunakan kata batak untuk melanggengkan tujuan-tujuan politiknya, dan orang-orang yang merasa gerah, bila batak hidup dengan rukun.

Di sini, kita dengan pola pikir sederhana saja. Yaitu, assimilasi kebudayaan itu sangat indah, sejuk, dan teduh. Bujur...
Ikuten Abdi Putra Barus Alex Putra Siosar, saya banyak menemukan oknum dari kelompok "bila batak hidup dengan rukun"........sayangnya kita kita banyak yang tidak menyadarinya.....bujur ketua
Alex Putra Siosar Benar kam bilang, Bang. Banyak yang tidak menyadarinya.
Alex Putra Siosar Kesimpulan saya:
Batak benar adanya, yaitu Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Pak-Pak, dan Batak Mandailing. Batak Nias saya belum tahu pasti.

Dengan batak dan kelompok etnis lainnya sebagsi bagian kebudayaan nasional, mari kita membangun Sumatera Utara (khususnya). Demi, terwujudnya cita-cita luhur dari perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Dan, postingan ini saya tutup. Bujur saya ucspkan man Gebu Karo yg telah memberikan kesempatan dalam topik ini.

Merdeka! ! :)
Alexander Ketaren Yg jelas Batak ada Lima.Kalau Nias,itu beda lagi.Nias ya nias.Batak ya Batak.itulah yg terjadi dri dulu,jangan kita pintar pintaran menambah nambah Suku lain jadi Batak...Bujur
Imanuel Silalahi yang penting NKRI harga mati.
Ar'penta Sembiring Sy kira itu tdk perlu diperdebatkan,sebab bisa membuat ketidak harmonisan antar kita sebagai putra pribumi Sumut, yg perlu kita perjelas tidak ada suku tambahan bernama 'PUJAKUSUMA' di sumut yg notabene sdh lebih 50% populasinya diSumut
Jacks Sembiring kai kin artina "BATAK" e ???
Sutrisno Barus tutup. Dan mari tarik kesimpulannya masing.
Jacks Sembiring bg...Barus..ini sebenarnya hanyalah penamaan sebuah suku....walau berbeda nama bkn berarti kita bercerai/berperang dsbnya.sama seperti kam yg terlahir dgn nama Sutrisno...tp dipanggil org dgn nama Sutarno..bgmn perasaan ndu?
Maja Barus Bg alex putra_sekedar share.sbenarnya kita tidak alergi dengan batak,melainkan mengindahkan kebenaran sejarah.sepemahan saya batak digunakan pada jaman dulu oleh suku kita karo untuk strategi perlindungan dari penjajah.dalam tingkat akademis,beberapa suku seperti mandailing tidak mau mengakaui dirinya batak dengan adanya fakta sejarah.dari beberapa peneltian juga menemukan (salah satunya Daniel dalam buku kolonialisme dan etnisitas) bahwa karo bukanlah batak.mjj
Bukhori Ginting's MAAF, sy lebih bangga di sebut orang karo tanpa embel2 batak.
bukan berarti sy tidak mengakui asal muasal keturunan saya, tp pengklaiman karo merupakan bagian dari batak sendiri msh remang-remang.. bujur ras mejuah2 man banta kerina.
Imanuel Silalahi Saatnya kita tutup perdebatan ini, agar tidak terjadi debat kusir yang tidak layak untuk di konsumsi public, masih banyak hal-hal yang berguna untuk di bicarakan, dan yang terpenting kita semua adalah INDONESIA.
Saulus Peranginangin Pinem mejuah_juah man banta karina kalak karo, kita kalak karo, merga silima, rakut sitelu, ras tutus si waluh
Arian Jaya Barus STOP... BATAK tidak ada yg ada TOBA(TAPUT & TAPSEL)< KARO<SIMALUNGUN<PAKPAK< ANGKOLA. Hilangkan Pengaruh Belanda yg bilang ada BATAK (EXTRIMIS). mari lawan penjajahan
Sutrisno Barus @bang jack: e nam kap ia. Piga2 group fb karo nggo rusur mbahas masalah sienda ras hasilna labo erkeputusen, tapi sada sikuidah lalan nge si pangen kalak karo (trmasuk aku) saja ia daripada batak karo. Bali ras kata maja barus, kita labo alergi dgn kata batak. Tapi bas knyataan min si nen, pagi2 ndai ratusen dvd berlabel batak ku gargari sada pe lalit lagu karo, simalungun ras lagu suku sideban, tapi lagu toba krina. Jadi enda kuakap kita enda ngaku2 tapi la iakui kalak (temanta i toba nari). Tapi enda pendapat pribadi ras si kugejabken. Labo perlukel i bahas.
Share:


Recent Posts