Berikut adalah
jenis-jenis pakaiat adat Karo sekaligus fungsi-fungsi dari pakaian adat
tersebut:
v
Uis nipes Untuk tudung,
"maneh-maneh" (kado untuk perempuan), untuk mengganti pakaian orang
tua (pihak perempuan) dan sebagai alas "pinggan pasu" (piring) pada
saat membe...rikan mas kawin dalam upacara adat.
v
Uis julu Untuk sarung,
"maneh-maneh", untuk mengganti pakaian orang tua (untuk laki-laki)
dan selimut.
v
Gatip gewang Untuk menggendong
bayi perempuan dan "abit" (sarung) laki-laki.
v
Gatip jongkit Untuk
"gonje" (sarung) upacara adat bagi laki-laki dan selimut bagi
"kalimbubu" (paman).
v
Gatip cukcak Kegunaannya sama
dengan gatip gewang, bedanya adalah gatip cukcak ini tidak pakai benang emas.
v
Uis pementing Untuk ikat pinggang
bagi laki-laki.
v
Batu jala Untuk tudung bagi anak
gadis pada pesta "guro-guro aron". Boleh juga dipakai laki-laki, tapi
harus 3 lapis, yaitu: uis batu jala, uis rambu-rambu dan uis kelam-kelam.
v
Uis arinteneng Sebagai alas waktu
menjalankan mas kawin dan alas piring tempat makan pada waktu "mukul"
(acara makan pada saat memasuki pelaminan), untuk memanggil roh, untuk
"lanam" (alas menjunjung kayu api waktu memasuki rumah baru), untuk
"upah tendi" (upah roh), diberikan sebagai penggendong bayi dan alas
bibit padi.
v
Uis kelam-kelam Untuk tudung orang
tua, untuk "morah-morah" (kado untuk laki-laki), dan boleh juga
dipakai oleh laki-laki dalam upacara adat, tapi disertai batu jala dan
rambu-rambu.
v
Uis cobar dibata Untuk upacara
kepercayaan, seperti "uis jinujung", "berlangir" dan
"ngelandekken galuh".
v
Uis beka buluh Untuk
"bulang-bulang" diikatkan di kepala laki-laki pada upacara adat.
v
Uis gara Untuk penggendong
anak-anak, tudung untuk orang tua dan anak gadis.
v
Uis jujung-jujungen Untuk melapisi
bagian atas tudung bagi kaum wanita yang mengenakan tudung dalam upacara adat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar