TIDAK
sedikit orang yang merasa terjebak dalam pekerjaan karena menganggapnya sebagai
sebuah daftar tanggung jawab atau hal-hal yang harus dilakukan. Maka, tidak
heran jika kemudian banyak orang yang merasa stres dan berakhir dengan membenci
pekerjaannya.
Jika Anda berpikir hanya ada dua opsi untuk memecahkan masalah tersebut, yakni mengundurkan diri atau menelan bulat-bulat semua tekanan itu, maka Anda keliru. Sebab, masih ada pilihan ketiga, yakni menyesuaikan cara Anda melakukan pekerjaan sehingga lebih produktif dan menyenangkan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengesampingkan pola pikir yang menganggap pekerjaan sebagai beban. Amy Wrzesniewski, assosiate professor di Yale School of Management, bersama beberapa dua rekannya, Jane Dutton dan Justin Berg, mengembangkan suatu metode yang disebut job-crafting.
Inti dari metode tersebut adalah untuk membuat segala jenis pekerjaan menjadi lebih bermakna dengan memberdayakan karyawan untuk bertukar pikiran dan mengimplementasikan penyesuaian secara halus namun signifikan di lingkungan kerja. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Tinjau ulang pekerjaan secara kreatif
Pertama, analisis berapa banyak waktu, energi, dan perhatian yang harus Anda curahkan untuk melakukan berbagai tugas. Setelah itu, gunakan pengetahuan tersebut untuk berefleksi.
Menurut Barbara Frederickson, penulis buku Positivity sekaligus profesor psikologi di University of North Carolina, sangat penting bagi seseorang untuk memperhatikan emosi yang muncul saat bekerja. Dengan demikian, Anda akan mengetahui aspek pekerjaan mana yang membuat Anda merasa sangat hidup, dan begitu pula sebaliknya.
Banyak di antara kita yang akhirnya terjebak dalam rutinitas keseharian. Oleh karena itu, sangat penting untuk meninjau ulang secara berkala tentang apa yang sebenarnya kita lakukan. Bahkan dalam kesibukan sepadat apa pun, sebetulnya masih tersisa ruang gerak yang dapat dimanfaatkan untuk perubahan. Perubahan sekecil apa pun bisa memberikan dampak nyata dalam kehidupan bekerja.
2. Membuat diagram harian
Buat diagram berisi rincian pekerjaan yang Anda lakukan setiap hari. Ini berguna sebagai dasar bagi perubahan yang Anda perlukan. Setelah mendapatkan diagram tersebut, Anda bisa menemukan cara baru untuk ''menghidupkan'' perkerjaan sehingga menjadi tidak membosankan.
3. Mengidentifikasi hal yang disukai dan dibenci
Dengan mengarahkan kembali cara pandang terhadap pekerjaan, Anda bebas memikirkan ide-ide baru untuk mengatur ulang jam kerja serta energi yang harus dicurahkan. Cari tahu aspek apa yang paling Anda sukai dari pekerjaan, dan aspek apa yang paling tidak Anda sukai.
Setelah itu, Anda bisa menemukan cara untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang berbeda sehingga tidak lagi merasa terbebani.
4. Merealisasikan ide
Setelah Anda menemukan cara untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang lebih menyenangkan, bicarakan ide tersebut dengan supervisor atau orang yang mempekerjakan Anda. Selama penyesuaian tersebut menjanjikan hasil yang produktif dan sama-sama menguntungkan, tidak ada alasan untuk khawatir ide tersebut ditolak.
Jika Anda berpikir hanya ada dua opsi untuk memecahkan masalah tersebut, yakni mengundurkan diri atau menelan bulat-bulat semua tekanan itu, maka Anda keliru. Sebab, masih ada pilihan ketiga, yakni menyesuaikan cara Anda melakukan pekerjaan sehingga lebih produktif dan menyenangkan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengesampingkan pola pikir yang menganggap pekerjaan sebagai beban. Amy Wrzesniewski, assosiate professor di Yale School of Management, bersama beberapa dua rekannya, Jane Dutton dan Justin Berg, mengembangkan suatu metode yang disebut job-crafting.
Inti dari metode tersebut adalah untuk membuat segala jenis pekerjaan menjadi lebih bermakna dengan memberdayakan karyawan untuk bertukar pikiran dan mengimplementasikan penyesuaian secara halus namun signifikan di lingkungan kerja. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Tinjau ulang pekerjaan secara kreatif
Pertama, analisis berapa banyak waktu, energi, dan perhatian yang harus Anda curahkan untuk melakukan berbagai tugas. Setelah itu, gunakan pengetahuan tersebut untuk berefleksi.
Menurut Barbara Frederickson, penulis buku Positivity sekaligus profesor psikologi di University of North Carolina, sangat penting bagi seseorang untuk memperhatikan emosi yang muncul saat bekerja. Dengan demikian, Anda akan mengetahui aspek pekerjaan mana yang membuat Anda merasa sangat hidup, dan begitu pula sebaliknya.
Banyak di antara kita yang akhirnya terjebak dalam rutinitas keseharian. Oleh karena itu, sangat penting untuk meninjau ulang secara berkala tentang apa yang sebenarnya kita lakukan. Bahkan dalam kesibukan sepadat apa pun, sebetulnya masih tersisa ruang gerak yang dapat dimanfaatkan untuk perubahan. Perubahan sekecil apa pun bisa memberikan dampak nyata dalam kehidupan bekerja.
2. Membuat diagram harian
Buat diagram berisi rincian pekerjaan yang Anda lakukan setiap hari. Ini berguna sebagai dasar bagi perubahan yang Anda perlukan. Setelah mendapatkan diagram tersebut, Anda bisa menemukan cara baru untuk ''menghidupkan'' perkerjaan sehingga menjadi tidak membosankan.
3. Mengidentifikasi hal yang disukai dan dibenci
Dengan mengarahkan kembali cara pandang terhadap pekerjaan, Anda bebas memikirkan ide-ide baru untuk mengatur ulang jam kerja serta energi yang harus dicurahkan. Cari tahu aspek apa yang paling Anda sukai dari pekerjaan, dan aspek apa yang paling tidak Anda sukai.
Setelah itu, Anda bisa menemukan cara untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang berbeda sehingga tidak lagi merasa terbebani.
4. Merealisasikan ide
Setelah Anda menemukan cara untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang lebih menyenangkan, bicarakan ide tersebut dengan supervisor atau orang yang mempekerjakan Anda. Selama penyesuaian tersebut menjanjikan hasil yang produktif dan sama-sama menguntungkan, tidak ada alasan untuk khawatir ide tersebut ditolak.
Salam : Kesain
Rumah Derpih