Bapak rakyat Sirulo begitu nama sapaan Bung Karno yang
dijuluki warga Tanah Karo, saat dirinya diasingkan oleh Belanda bersama kedua
rekannya, Agus Salim dan Sutan Syahril, tepat di Villa Kubu Jalan Djamin
Ginting, simpang Lau Gumbah Berastagi, Kabupaten Karo tahun 1948.
Saat pengasingan selama 12 hari,
Soekarno president pertama RI menyempatkan diri menanam pohon cemara kipas,
yang menyerupai bentuk batang pohon beringin, dan berdaun cemara.Sirulo, panggilan Bung Karno di Karo Sehingga warga sekitar menyebutnya dengan pohon Soekarno yang
tumbuh kokoh di areal tanah 1,5 hektar. Fur dan Rizal Sahromi Nasution, dua
penjaga bangunan itu mengatakan, Soekarno bersama Agus Salim dan Sutan Syahril
diasingkan ke Berastagi saat dirinya bersikeras kepada Belanda, untuk tetap
menjadikan Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia.
Namun kelicikan penjajah muncul, untuk mengasingkan Soekarno, hingga mengebom
Kota Yogya.
“Pada
tanggal 22 Desember 1948, Soekarno dan dua sahabatnya dipaksa naik pesawat oleh
Belanda, tanpa memberi tujuan perjalanan mereka. Namun Belanda masih selembar
kertas kepada Soekarno dan berpesan bila pesawat sudah berada di atas, maka
selembaran surat
tersebut dapat dibuka,” terang Fur, sebagai generasi keempat perawat rumah itu,
pagi ini.
Saat dirinya
sudah berada di atas, Soekarno baru sadar kalau perjalanannya dari Yogyakarta menuju Berastagi dan dia mengatakan kepada
pilot tujuan mereka. Saat dalam pengasingan, Agus Salim sempat kesal dengan
Soekarno, karena tidak mau memberitahukan keberadaannya kepada Rakyat Indonesia
(RI) mengingat dirinya orang nomor satu di Indonesia.
Namun seperti dikenal Republik Indonesia, dengan mempunyai sifat yang tidak gegabah dalam bertindak, Soekarno memilih untuk tetap tenang. Hingga sampai suatu hari, dirinya mendapat kabar dari pembantu tempat beliau dalam pengasingan, dirinya dalam bahaya, yang akan dibunuh dalam waktu dekat oleh Belanda.
Namun seperti dikenal Republik Indonesia, dengan mempunyai sifat yang tidak gegabah dalam bertindak, Soekarno memilih untuk tetap tenang. Hingga sampai suatu hari, dirinya mendapat kabar dari pembantu tempat beliau dalam pengasingan, dirinya dalam bahaya, yang akan dibunuh dalam waktu dekat oleh Belanda.
“Namun saat
itu Bung Karno, hanya diam mendegar ucapan pembantunya yang menyerupai namanya.
Namun seketika itu, dirinya langsung membaca Al Quran, dan menulis ucapan
‘jangan percaya dengan omongan orang, namun percaya dengan janji Allah’
kemudian kata-kata diletakkannya ke dalam Al Quran,” terang Fur. Lebih
lanjut dikatakan Fur, sebelum pengiriman Soekarno ke Parapat, warga Tanah Karo
sudah mengetahui, orang nomor satu ada di desa mereka. Dan upaya untuk
membebaskan dilakukan warga sekitar, hingga terjadi kontak senjata anatara
warga sekitar melawan Belanda.
Tepat 1
Januari 1949, Soekarno cs dipindahkan ke Parapat, Danau Toba, dan di sana
julukan ‘Bapak Rakyat Sirulo’ (Bapak Kembang Kemakmuran Rakyat), dinobatkan
warga Tanah Karo kepada President pertama. Namun hingga saat ini, ada
dua versi mengenai berapa lama Soekarno cs di pengasingan. Versi pertama
menyebutkan hanya dua malam Soekarno di Berastagi, dan kemudian dibawa ke
Parapat, dan ada sebagian mengatakan 12 hari di vila itu. Hingga saat ini, keterangan tentang
berapa lama Soekarno diasingkan di kota
wisata tidak ada yang tahu pasti.
Pesanggihan yang berwarna putih, dengan gaya arsitektur tahun 1800, yang terbuat hampir seluruh bagunan terbuat dari kayu jati. Dengan memiliki dua kamar, dan mempunyai luas bangunan 10x20 m.
Pesanggihan yang berwarna putih, dengan gaya arsitektur tahun 1800, yang terbuat hampir seluruh bagunan terbuat dari kayu jati. Dengan memiliki dua kamar, dan mempunyai luas bangunan 10x20 m.
Di ruang
tamu vila itu, dapat ditemui dua patung Soekarno di antaranya patung pemberian
Pemkab Karo tahun 2005 yang terbuat dari tanah liat, dan patung lagi duduk yang
terbuat dari perak karya Djhoni Basri tahun 2005 pemahat asal pulau Jawa. Sementara
tanpak pada halaman depan patung Bung karno seberat 200 kg dengan bersila
duduk, karya Djhoni yang diresmikan oleh Guruh Soekarno Putra pada tahun 2005. Untuk
peninggalan yang dapat dilihat oleh pengunjung di pesanggihan Soekarno, di
ruang kamar pribadi nomor dua terlihat membentang dua tempat tidur masih kokoh,
serta lemari pakaian, meja makan yang semuanya terbuat dari kayu jati, dan
berwarna hitam.(waspada)
Salam : Kesain Rumah
Derpih